Penanganan Limbah Cair pada Proses
Pembuatan Tahu dan Pembuatan Nata de Soya
Penanganan Limbah Cair pada Proses Pembuatan Tahu dan
Pembuatan Nata de Soya
Selama
ini air limbah tahu belum pernah dimanfaatkan sehingga dapat mencemari
lingkungan sekitar khalayak mitra. Air limbah tahu adalah air sisa penggumpalan
tahu (whey) yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu.
Jika
ditinjau dari komposisi kimianya, ternyata air limbah tahu mengandung
nutrien-nutrien (protein, karbohidrat, dan bahan-bahan lainnya) yang jika
dibiarkan dibuang begitu saja ke sungai justru dapat menimbulkan pencemaran. Tetapi
jika dimanfaatkan akan menguntungkan pemilik mitra tahu atau masyarakat yang
berminat mengolahnya. Whey tahu mempunyai prospek untuk dimanfaatkan sebagai
media fermentasi bakteri. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu
merupakan limbah organik yang degradable atau mudah diuraikan oleh
mikroorganisme secara alamiah.
Pemanfaatan
air limbah industri tahu untuk produk pangan yang digemari masyarakat merupakan
alternatif terbaik yang dapat ditawarkan kepada pengusaha tahu. Selama ini
mereka hanya memproses kedelai menjadi tahu dan membuang seluruh limbah pabrik.
Pada umumnya mereka berpendapat bahwa limbah tersebut tidak bernilai ekonomis
sama sekali. Padahal pemanfaatan bisa meningkatkan pendapatan dari
khalayak itu sendiri berupa pemanfaatan limbah tahu menjadi Nata de
Soya.
Proses Pembuatan Nata De Soya
Nata
adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan
berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada
permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Nata dapat dibuat dari
bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey). Nata yang
dibuat dari air kelapa disebut dengan Nata de Coco, dan yang dari whey
tahu disebut dengan Nata de Soya (dapat dilihat pada Gambar 3). Bentuk,
warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda
Menurut
hasil analisi gizi, Nata de Soya tergolong produk pangan yang bergizi
tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein dan serat kasar. Data
tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter xylinum mampu mengubah
air limbah tahu yang tidak bernilai menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi
(Basrah Enie & Supriatna, 1993).
Kandungan Gizi Nata de Soya dan Air Limbah Tahu dalam
100 gr
Zat
Gizi
(satuan)
|
Nata
de Soya
|
Air
Limbah
Tahu
|
Karbohidrat
(g)
|
20
|
2
|
Protein
(g)
|
2,35
|
1,75
|
Lemak
(g)
|
1,68
|
1,25
|
Serat
kasar (g)
|
3,2
|
0,001
|
Kalsium
(mg)
|
4,6
|
4,5
|
Salah
satu produk pangan yang berasal dari air limbah tahu yang mempunyai prospek
baik adalah pembuatan nata. Limbah tahu juga memiliki peluang ekonomis dan
potensi gizi yang baik bila diolah menjadi produk pangan Nata de Soya.
Selama ini yang dikenal masyarakat hanya Nata de Coco tetapi masih belum
banyak yang mengetahui tentang produk nata yang berasal dan air limbah tahu
yaitu Nata de Soya. Pengembangan model usaha Nata de Soya perlu
dilakukan guna mengatasi pencemaran lingkungan di wilayah pemukiman sekaligus
meningkatkan pendapatan dari khalayak mitra itu sendiri. Kegiatan ini bertujuan
untuk membina pengusaha tahu dalam masyarakat di sekitar industri tahu dalam
hubungannya dengan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran Nata de Soya.
Proses
pembuatan Nata de Soya banyak macamnya ada yang menggunakan bahan kimia
murni seperti (NH4)2SO4 (Amonium sulfat);
MgSO4 (Magnesium sulfat); K2HPO4 (Kalium
dihidrophosphat) dan ada juga yang menggunakan bahan pengganti bahan kimia
seperti ZA (Zinc ammonium), NPK ataupun urea. Tujuan bahan pengganti
tersebut adalah untuk meminimalkan biaya produksi sehingga harga jual Nata
de Soya lebih murah.
Menurut
Wahyudi (2003), Keberhasilan dalam pembuatan nata dipengaruhi oleh viabilitas
(kemampuan hidup) bakteri, kandungan nutrisi media pertumbuhan dan
lingkungannya. Viabilitas bakteri yang baik akan menghasilkan nata yang
baik dan cepat. Kandungan nutrisi yang cukup terutama gula sebagai sumber
karbon untuk bahan baku pembentukan nata sangat diperlukan. Demikian pula
ketersediaan sumber nitrogen dan mineral, walaupun tidak digunakan langsung
pembentuk nata, sangat diperlukan untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter
xylinum.
Adapun
macam dari proses pembuatan Nata de Soya diantaranya:
A. Proses Pembuatan Nata de Soya Menggunakan Bahan Kimia
Murni
Bahan
yang dibutuhkan untuk membuat Nata de Soya yaitu:
-
Limbah cair tahu, untuk media pertumbuhan bakteri A.xylinum.
-
Starter Nata (Kultur A.xylinum), bakteri yang berperan membentuk nata
atau bacterial cellulose.
-
Gula pasir, sebagai sumber karbohidrat bagi pertumbuhan bakteri nata dan juga
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi metabolisrne sel bakteri tersebut.
-
(NH4)2SO4, sebagai sumber nitrogen (N) akan membantu
pertumbuhan bakteri dan merangsang terbentuknya struktur nata yang tebal
kompak.
-
MgSO4, sebagai sumber mineral (Mg) yang akan membantu pertumbuhan
bakteri dalam membentuk nata.
-
K2HPO4, berfungsi sebagai buffer pada medium,
sehingga pH akan konstan yaitu sekitar 3-4.
-
Asam asetat glasial, berfungsi untuk menurunkan pH menjadi 3-4.
-
Kertas koran steril, untuk menutup wadah fermentasi karena bakteri A.xylinum
aerob dapat tumbuh baik pada kondisi aerob.
-
Karet, untuk mengikat kertas koran pada wadah fermentasi.
Sedangkan
alat yang digunakan adalah baskom plastik, timbangan, kain saring halus, panci
perebus, sendok pengaduk, pisau, talenan, pipet volume 10 ml, bola hisap, gelas
ukur 1 lt, bak plastik ukuran 23 x 15 cm.
Berikut
dijelaskan cara pembuatan Nata De Soya :
- Pengambilan limbah cair tahu di area produksi sebanyak 1 Liter. Limbah cair tahu yang diambil sudah mengandung sedikit cuka sisa dari proses pengendapan.
- Limbah cair yang telah diambil disaring menggunakan kain saring berukuran sedang yang sudah dipersiapkan dalam keadaan bersih.
- Limbah cair yang sudah disaring tadi dipindahkan ke dalam panci, kemudian ditambahkan bahan – bahan tambahan.
- Campuran cairan tadi kemudian direbus sampai mendidih, setelah itu didinginkan dan dipindahkan ke dalam wadah plastik kotak dengan ketinggian ± 6 cm.
- Setelah dingin, ditambahkan asam cuka glasial sebanyak 25 mL. Fungsi dari cuka glasial disini adalah untuk mengatur pH agar medium ini jadi memiliki pH optimum untuk kultur bermetabolisme. Setelah pH sudah mencapai pH optimum, kultur A.xylinum ditambahkan asebanyak 10% atau sebanyak 100 mL dengan menggunakan pipet volume yang telah di aseptis sebelumnya.
- Selanjutnya wadah plastik tadi ditutup dengan menggunakan kertas koran yang telah disterilisasi sebelumnya. Alasan digunakan kertas koran sebagai penutup wadah adalah sifat dari bakteri A.xylinum yang anaerob fakultatif atau hanya membutuhkan sedikit oksigen untuk bermetabolisme.
- Kemudian dilakukan inkubasi pada suhu ruang yaitu sekitar 24-250C selama 12 hari. Kondisi ruang inkubasi tidak boleh lembab karena dikhawatirkan akan terjadi kontaminasi oleh jamur.
- Setelah 12 hari, nata dipanen. Nata yang sudah jadi harus direndam dalam air matang selama 3 hari dan air diganti setiap hari. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan aroma dan rasa asam dari cuka glasial yang digunakan dalam pembuatan.
- Nata yang sudah bebas dari aroma asam bisa langsung dipotong berukuran kecil. Kemudian nata tersebut direbus dalam air sirup gula yang ditambah essense untuk memperkuat aroma dan menambah warna.
B. Proses Pembuatan Nata de Soya Menggunakan Bahan
Kimia Pengganti
Proses
pembuatan Nata de Soya yang menggunakan bahan pengganti tidak jauh
berbeda dengan proses pembuatan Nata de Soya yang menggunakan bahan
kimia murni. Perbedaannya hanya pada formula/komposisi bahan yang ditambahkan
untuk pertumbuhan bakteri A.xylinum. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk membuat Nata de Soya pada formula ini adalah:
-
Limbah cair tahu, untuk media pertumbuhan bakteri A.xylinum
-
Starter Nata (Kultur A.xylinum), bakteri yang berperan membentuk nata
atau bacterial cellulose.
-
Gula pasir, sebagai sumber karbohidrat bagi pertumbuhan bakteri nata dan juga
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi metabolisrne sel bakteri tersebut.
-
NPK, sebagai bahan pengganti Mg2SO4 dan K2PO4
yang berfungsi sebagai makanan dan membantu pertumbuhan bakteri A.xylinum karena
NPK mengandung unsur Nitrogen (N), Phosphate (P), dan Kalium (K).
-
ZA, sebagai bahan pengganti (NH4)2SO4 yaitu
sebagai sumber nitrogen (N) akan membantu pertumbuhan bakteri dan merangsang
terbentuknya struktur nata yang tebal kompak.
Penggunaan
ZA (Zwavelzuur Ammonium) dalam pembuatan nata adalah sebagai sumber
nutrisi bagi pertumbuhan Acetobakter xylinum. Pemakaian ZA dalam
pembuatan nata yaitu 0,3 persen dari volume media. Syarat-syarat ZA dalam
pembuatan nata yaitu berbentuk kristal atau butiran, berwarna putih dan bersih
dari kotoran. Pemilihan ZA yaitu dipilih ZA yang berbentuk kristal, berwarna
putih, dan mudah larut dalam air, bergaris tengah kurang lebih 1 mm, mempunyai
kadar nitrogen 45-46 persen (Lingga,1992).
Pupuk
ZA dan NPK apabila terkena panas mudah menguap dan cepat larut. Jadi penggunaan
pupuk ZA ini tidak berbahaya untuk kesehatan (Saragih, 2004).
-
Asam sitrat, untuk membantu menurunkan pH dan menghambat pertumbuhan kapang.
-
Asam asetat glasial, berfungsi untuk menurunkan pH menjadi 3-4.
-
Kertas koran steril, untuk menutup wadah fermentasi karena bakteri A.xylinum
aerob dapat tumbuh baik pada kondisi aerob.
-
Karet, untuk mengikat kertas koran pada wadah fermentasi.
Sedangkan
alat yang digunakan adalah baskom plastik, timbangan, kain saring halus, panci
perebus, sendok pengaduk, pisau, talenan, pipet volume 10 ml, bola hisap, gelas
ukur 1 lt, bak plastik ukuran 23 x 15 cm.
Analisis Kandungan Gizi
Nata
dari air rebusan kedelai (Nata de Soya) dan Nata de Coco ternyata
memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda. Hasil uji proksimat
menunjukkan kandungan utamanya adalah air (98%) dan serat kasar (10%) (dapat
dilihat pada Tabel ). Sebagai makanan, nata memiliki nilai gizi dan nilai
kalori yang rendah. Meskipun demikian, sehubungan dengan kandungan seratnya
maka nata dapat dijadikan sebagai makanan alternatif untuk penderita masalah
gizi lebih, untuk rnencegah terjadinya sembelit atau menghindari konstipasi dan
emperlancar pencernaan
Hasil Uji Proksimat Nata de Soya dan Nata de Coco
Analisis
|
Nata
de Soya
|
Nata
de Coco
|
Kadar
Air
|
97,25
%
|
98,27
%
|
Kadar
Abu
|
0,31
%
|
0,20
%
|
Kadar
Lemak
|
1,20
%
|
1,06
%
|
Serat
Kasar
|
10,60
%
|
8,51
%
|
Kadar
Protein
|
0,00
%
|
1,53
%
|
Kadar
Karbohidrat
|
0,09
%
|
0,00 %
|
sands casino & resort in Las Vegas - Las Vegas Sun Online
BalasHapusLas Vegas งานออนไลน์ Sands Corp (SCS) owns the Resorts World Las Vegas and Resorts World Las Vegas. 제왕카지노 Resorts World 샌즈카지노 Las Vegas (RSW), Wynn Resorts